Halooo semua, apa kabar kalian hari ini? Semoga Allah swt senatiasa mencurahkan segala nikmat terhadap kalian semua, baik nikmat jasmani maupun nikmat rohani aamiin.
Bicara semangat, pasti kita semua ngga selamanya bisa semangat kan?? Termasuk aku, aku sendiri termasuk tipe orang yang susah untuk menjaga semangat. Kadang berapi-api dalam mengerjakan sesuatu, tapi tak jarang pula aku merasakan titik jenuh yang amat tinggi. Sampai detik ini aku berusaha agar semangatku lebih stabil dibanding dahulu-dahulu kala yang bisa dibilang begitu labil. Aku tahu yang namanya ghiroh (semangat) memang tak selamanya bisa berkobar, namun setidaknya ada kemauan keras dong ya untuk menjaga semangat ini agar lebih tertata hehe ^o^ terlebih dalam hal berdakwah, sudah sepatutnya kita tak pernah kenal kata lelah untuk menyampaikan kebaikan terhadap sesama, ini aku utarakan bukan karena aku anak fakultas dakwah loh ya, tapi kewajiban berdakwah kan memang diperuntukkan bagi setiap umat muslim, ingat kata Rasul : ballighu 'anniy walau aayah, yang artinya sampaikanlah dariku (Muhammad) walau hanya satu ayat. H.R. Bukhari.
Ada sedikit tips buat kita semua agar tetap bisa keep spirit :
1. Berdamai dengan Diri Sendiri
Maksudnya gimana sih? Jadi begini saudara-saudara, ketika kita merasa down gara-gara sesuatu misalnya. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, sebenarnya apa yang membuat dirimu merasa jatuh?? Adakah yang salah dengan dirimu? Kalau ada, apakah itu? Bagaimana caranya agar kamu bisa bangkit kembali? Sampai kapan kamu akan terpuruk seperti itu?? Terlalu sayang kawan jika hidup ini terlalu diratapi, belajarlah dari orang-orang yang berada di bawah kamu. Mereka saja masih bisa menikmati hidup ini yang sejatinya sangat indah, mereka saja masih bisa tersenyum di tengah-tengah kesulitan yang menghimpit mereka, so why you can't?
2. Belajar Tegas Terhadap Diri Sendiri
Jangan cuman bisa tegas sama orang lain aja ya, sama diri sendiri lebih penting loh. Seringkali kita bersikap tegas terhadap orang lain namun kita sendiri tak menyadari 'sudahkah kita tegas terhadap diri kita sendiri?' coba deh mulailah dari hal-hal kecil, misalnya dengan menuliskan kata-kata yang bisa membuat semangatmu terbakar dan menggebu-gebu, seperti : KEEP SPIRIT, NEVER LET DOWN atau ALWAYS DO THE BEST. Tempelkan tulisan-tulisan itu di dekat tempat tidur kamu yang memungkinkan kamu membacanya setiap kali akan memejamkan mata dan baru saja terbangun dari tidur panjangmu :)
Note : dua poin di atas aku kutip dari orang-orang terdekatku yang telah membuatku menjadi lebih berani untuk menatap masa depan. Big thanks to Kak Hawa & Kak Hajiah
Semoga bermanfaat. Always Be Positive and Be Happy ^_^
-Nura Ayne-
Every cloud has its own silver lining: metafora alam mengajari manusia tuk jadi penyerap hikmah yang hebat...
Kamis, 27 Desember 2012
Sabtu, 15 Desember 2012
This is UIN Jakarta ^o^
UIN Jakarta dari atas masjid kebanggaan kita semua, masjid Fathullah |
Land Mark UIN Syarif Hidayatullah.. biasa dijadiin background foto para mahasiswa UIN SyaHid, terutama buat maba yang baru aja punya jaket almet hihihi |
Terlihat gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan yang sangat luas dan warganya paling banyak pula ;) |
Logo kebesaran UIN SyaHid Jakarta yang sering banget muncul di cover makalah kita para UIN-ian hihihi |
By beloved faculty, my beloved major :)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi |
Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412,
Telepon: (021) 701925, (021) 74703580;
Fax: (021) 7402982
Email: info@uinjkt.ac.id;
Telepon: (021) 701925, (021) 74703580;
Fax: (021) 7402982
Email: info@uinjkt.ac.id;
Dekan: Dr. Arief Subhan, M.Ag
Pembantu Dekan Bidang Akademik: Drs. Wahidin Saputra, M.Ag
Pembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum: Drs. H. Mahmud Jalal, MA
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan: Drs. Study Rizal LK, MA
Pembantu Dekan Bidang Akademik: Drs. Wahidin Saputra, M.Ag
Pembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum: Drs. H. Mahmud Jalal, MA
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan: Drs. Study Rizal LK, MA
Sebelum berdiri sebagai fakultas,
Fakultas Dakwah dan Komunikasi mulanya adalah sebuah jurusan di Fakultas
Ushuluddin. Setelah menginduk selama kurang lebih 25 tahun, maka pada
tahun 1989 Jurusan Dakwah memisahkan diri dan mandiri sebagai sebuah
fakultas. Pada saat berdiri, Fakultas Dakwah dan Komunikasi memiliki dua
jurusan: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Jurusan Bimbingan
dan Penyuluhan Islam.
Dari namanya sudah jelas bahwa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi bertugas menghasilkan ahli-ahli dakwah yang
kompeten dan siap mengabdi kepada masyarakat pada umumnya dan umat Islam
pada khususnya. Fakultas ini berusaha mengembangkan ilmu dakwah dan
menerapkannya dalam konteks tempat dan zaman. Jurusan dan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi telah banyak melahirkan alumni yang diakui
kapabilitas dan reputasinya di tengah masyarakat.
Saat ini ada lima jurusan/program studi dan dua konsentrasi yang diasuh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yaitu:
1. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Jurusan ini bertujuan menghasilkan sarjana yang menguasai bidang komunikasi dan penyiaran Islam.
Mata Kuliah Keahlian yang diberikan dalam jurusan ini meliputi: Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah, Psikologi Dakwah, Sejarah Dakwah, Metodologi Penelitian Dakwah, Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Teknik Berpidato, Produksi Siaran Radio dan Film, Pengantar Manajemen, Statistik Sosial, Perilaku Organisasi, Perkembangan Pemikiran Modern dan Penyiaran Islam, Filsafat Islam, Patologi Sosial, Perbandingan Agama, Geografi Islam, Public Relation, Ilmu Akhlak, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, dan Pengantar Psikologi.
Jurusan ini bertujuan menghasilkan sarjana yang menguasai bidang komunikasi dan penyiaran Islam.
Mata Kuliah Keahlian yang diberikan dalam jurusan ini meliputi: Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah, Psikologi Dakwah, Sejarah Dakwah, Metodologi Penelitian Dakwah, Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Teknik Berpidato, Produksi Siaran Radio dan Film, Pengantar Manajemen, Statistik Sosial, Perilaku Organisasi, Perkembangan Pemikiran Modern dan Penyiaran Islam, Filsafat Islam, Patologi Sosial, Perbandingan Agama, Geografi Islam, Public Relation, Ilmu Akhlak, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, dan Pengantar Psikologi.
- Kosentrasi Jurnalistik
Jurusan Jurnalistik
bertujuan untuk mencetak para sarjana Muslim yang ahli dalam bidang
kewartawanan, baik di media cetak maupun elektronik.
Mata kuliah yang diajarkan dalam Konsentrasi Jurnalistik ini adalah Civic Education, Bahasa Inggris I, Bahasa Arab I, Ulumul Qur'an, Sosiologi, Ibadah Tilawah, Sejarah Peradaban Islam, Akhlak Tasawuf, Fiqh, Bahasa Arab II, Bahasa Inggris II, Ilmu Dakwah I, Bahasa Indonesia, Ilmu Kalam, Filsafat ilmu dan Logika, Ulumul Hadits, Tafsir, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Komunikasi, Aplikasi Komputer, Bahasa Arab III, Bahasa Inggris III, Hadits, Psikologi, Jurnalistik, Ilmu Dakwah, Etika dan Filsafat Komunikasi, Retorika / Ilmu khitabah, Dasar-dasar Ilmu Tabligh, Dasar-dasar Siaran radio dan Televisi, Teori Komunikasi Massa, Teknik Menulis Feature dan Editorial, Statistik Sosial, Metodologi Penelitian, Psikologi Komunikasi, Bahasa Jurnalistik, Sistem Komunikasi Indonesia, Teknik Wawancara dan reportase, Produksi Siaran Televisi, Filsafat Islam, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Teknik Menyunting Berita, Hukum dan Sistem Media Massa, Komunikasi Antar Agama dan Budaya, Teori Komunikasi Massa, Jurnalistik Foto, Bimbingan Karya Ilmiah, Metodologi Penelitian Komunikasi, Sistem Komunikasi Internasional, Perwajahan dan Tata Letak, Praktik Penelitian Komunikasi Massa, dan Manajemen Industri Media Massa.
Mata kuliah yang diajarkan dalam Konsentrasi Jurnalistik ini adalah Civic Education, Bahasa Inggris I, Bahasa Arab I, Ulumul Qur'an, Sosiologi, Ibadah Tilawah, Sejarah Peradaban Islam, Akhlak Tasawuf, Fiqh, Bahasa Arab II, Bahasa Inggris II, Ilmu Dakwah I, Bahasa Indonesia, Ilmu Kalam, Filsafat ilmu dan Logika, Ulumul Hadits, Tafsir, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Komunikasi, Aplikasi Komputer, Bahasa Arab III, Bahasa Inggris III, Hadits, Psikologi, Jurnalistik, Ilmu Dakwah, Etika dan Filsafat Komunikasi, Retorika / Ilmu khitabah, Dasar-dasar Ilmu Tabligh, Dasar-dasar Siaran radio dan Televisi, Teori Komunikasi Massa, Teknik Menulis Feature dan Editorial, Statistik Sosial, Metodologi Penelitian, Psikologi Komunikasi, Bahasa Jurnalistik, Sistem Komunikasi Indonesia, Teknik Wawancara dan reportase, Produksi Siaran Televisi, Filsafat Islam, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Teknik Menyunting Berita, Hukum dan Sistem Media Massa, Komunikasi Antar Agama dan Budaya, Teori Komunikasi Massa, Jurnalistik Foto, Bimbingan Karya Ilmiah, Metodologi Penelitian Komunikasi, Sistem Komunikasi Internasional, Perwajahan dan Tata Letak, Praktik Penelitian Komunikasi Massa, dan Manajemen Industri Media Massa.
2. Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Jurusan ini bertujuan menghasilkan sarjana yang mumpuni di bidang penyuluhan dan bimbingan Islam.
Mata Kuliah Keahlian yang diberikan meliputi: Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah, Psikologi Dakwah, Ilmu Akhlak, Sejarah Dakwah, Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Psikologi Agama, Sosiologi, Kesehatan Mental, Psikologi Sosial/Komunikasi, Pengantar Psikologi, Psikologi Perkembang-an, Metode Penelitian, Filsafat Manusia, Psikologi Abnormal/Patologi, Pengantar Manajemen, Psikologi Kepribadian/Terapi Islam, Bimbingan Penyuluhan Agama, Statistik Sosial, Psikologi Diagnostik, Psikologi Industri/Organisasi.
3. Program Studi Manajemen Dakwah
Jurusan ini bertujuan menghasilkan sarjana yang menguasai bidang manajemen dakwah.
Mata Kuliah Keahlian yang diberikan dalam jurusan ini meliputi: Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah, Psikologi Dakwah, Sejarah Dakwah, Metodologi Pengembangan Dakwah, Manajemen Dakwah, Manajemen Organisasi Islam, Manajemen Pelatihan Dakwah, Organisiasi Islam Internasional, Manajemen Haji, Umrah dan Ziarah, Manajemen Kemasjidan, Manajemen Bank Islam, Manajemen Organisasi Nirlaba, Manajemen Pers Dakwah, Manajemen Penyiaran/Tabligh, Manajemen Pengem-bangan Masyarakat Islam, Perbandingan Sistem Dakwah, Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Dakwah, Sistem Informasi Dakwah, Pengantar Manajemen Umum, Praktek Manajemen Dakwah, Pengantar Psikologi, Lembaga Keuangan Islam, Pengantar Ilmu Komunikasi, dan Perilaku Orang Islam.
- Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah
Jurusan ini bertujuan untuk menghasilkan sarjana Islam yang ahli dalam bidang pengelolaan atau manajemen haji dan umrah.
4. Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam
Jurusan ini bertujuan untuk menyiapkan sarjana Muslim yang mampu berkiprah dalam bidang pengembangan masyarakat Islam. Secara khusus, jurusan ini diarahkan untuk membekali mahasiswa dalam ilmu-ilmu masyarakat Islam dan pengembangannya.
Mata Kuliah Keahlian yang diajarkan pada jurusan ini adalah Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, Sosiologi, Pengelolaan Kesejahteraan Masyarakat Islam, Pengantar Ekonomi, Sejarah Sosial Masyarakat Islam Indonesia, Studi Pembangunan, Budaya, Politik Islam, Geografi Islam, Sistem Ekonomi Islam, Manajemen Bank Islam, Paradigma dan Teori Ilmu Sosial, Pengantar Studi Gender, Sosiologi Pedesaan, Manajemen Perkembangan Masyarakat, Sosiologi Pembangunan, Sosiologi Perkotaan, Kewirausahaan, Peta Ekonomi Umat Islam, Ekologi/Ilmu Lingkungan, Teknik Pengembangan Komputer.
5. Program Studi Kesejahteraan Sosial Jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos) bertujuan guna mencetak sarjana ilmu sosial yang ahli dalam bidang kesejahteraan sosial serta mampu mengintegrasikan teori-teori kesejahteraan sosial, keislaman, dan keindonesiaan. Lulusan Jurusan Kessos bukan saja dapat bekerja di Departemen Sosial tapi juga di berbagai lembaga sosial, seperti LSM, filantropi, dan dinas-dinas sosial. Di samping itu lulusan Jurusan Kessos juga dapat bekerja sebagai pekerja sosial profesional yang bersifat independen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
She is my inspirator ^^
Profil OSD
Oki Setiana Dewi, S Hum atau akrab
dipanggil OSD lahir di Batam, 13 Januari 1989. Aktris dan penulis yang
merupakan sulung dari tiga bersaudara ini lahir dari pasangan Sulyanto
dan Yunifah Lismawati.
OSD
menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Universitas Indonesia pada tahun 2012. Icon aktris muslimah yang telah
banyak menginspirasi remaja tanah air ini, tercatat sebagai mahasiswi
terbaik dan berprestasi di kampusnya. Diantaranya sebagai mahasiswa baru
terbaik OKK UI 2007, mahasiswa baru terbaik PSA MABIM FIB UI 2007, dan
mahasiswi berprestasi bidang seni FIB UI 2010. Setelah meraih gelar
sarjana, OSD menjadi santriwati program tahfidzul qur'an di Rumah
Qur'an, Depok. Dilanjutkan dengan mempelajari bahasa arab di universitas
umm al quro, makkah pada tahun 2012. Di tahun yang sama, karena
kecintaannya pada dunia pendidikan dan anak-anak, OSD melanjutkan studi
pascasarjananya di bidang studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Sejak
sekolah dasar hingga SMA, OSD meraih predikat juara kelas dan sering
mewakili sekolah dalam berbagai macam perlombaan. Ia tak hanya
berprestasi di bidang akademik tapi juga di bidang yang lain yang ia
raih semasa karirnya. Sebut saja di antaranya Aktis Wanita Terbaik versi
Islamic Movie days, Aktris Pendatang Baru wanita terbaik dan aktris
pendatang baru wanita terfavorit untuk film Ketika Cinta Bertasbih di
Indonesia Movie Awards 2010.
OSD
telah membintangi beberapa film dan sinetron yakni : Ketika Cinta
Bertasbih 1&2 (2010), Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan
(2010), Ketika Cinta Bertasbih Meraih ridho Illahi (2011), dan Dari
Sujud ke Sujud (2011). Ia turut mengisi soundtrack untuk film dan
sinetron Dalam Mihrab Cinta (2011) dan Dari Sujud ke Sujud (2011).
Selain itu, OSD juga telah menulis 3 buku bestseller yang berjudul
Melukis Pelangi catatan hati Oki Setiana Dewi (2011), Sejuta Pelangi
pernik cinta Oki Setiana Dewi (2012) dan Cahaya di Atas Cahaya(2012).
Ketiga bukunya telah di bedah di berbagai tempat di Indonesia dan luar
negeri, yakni Malaysia, Singapore, Jeddah dan Makkah, dll.
OSD
adalah pribadi yang senang mengajar dan belajar. Sejak duduk di bangku
SMA, OSD menjadi guru mengaji di TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an) untuk
anak-anak dan ibu-ibu. Sejak tahun 2009, OSD aktif mengisi berbagai
materi kemuslimahan dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Saat ini
ia menjadi duta untuk Anak-anak Rumah Autis (2012). Ia pun pernah
ditunjuk sebagai duta Internet Sehat dan Aman oleh kementrian Komunikasi
dan Informatika 2010.
Bersama
komunitasnya Sahabat Oki Setiana Dewi (SOSD / @sahabatosd) yang
tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia, OSD memiliki beberapa
agenda, yakni DMKM (dari masjid ke masjid), serta program mengajarkan
mengaji bertajuk “Yuk Mengaji, Al Qur’an di Hati”, yang telah
dijalankan sejak Oktober sepekan sekali, sejak 2011 hingga kini di
Lapas/penjara wanita Tangerang.
Anna Althafunnisa hehe |
Bagi sahabat yang ingin mengundang atau bersilaturahim dengan OSD, bisa menghubungi:
Phone : +6281586460000
Twitter : @oki_setiana
Email :
osd.centre@yahoo.com /
osd@okisetianadewi.co.id
Website : www.okisetianadewi.co.id
Senin, 10 Desember 2012
Puisi Ketika Cinta Bertasbih :)
(Puisi indah dari Ayatul Husna yang judulnya “Kau Mencintaiku” buat kakak tercintanya, Azzam..)
Kau mencintaiku
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya.
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka
Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa
Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga
Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya.
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka
Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa
Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga
Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala
Minggu, 09 Desember 2012
Berbeda tak selamanya salah..
Akhir bulan Agustus 2012, aku memulai aktivitasku di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kampus yang insya Allah memang islami dan mendatangkan banyak ilmu yang bermanfaat, entah ilmu duniawi maupun ilmu akhirat.
Aku, seorang remaja biasa-biasa saja -tapi memiliki ekspetasi luar biasa untuk menjadi seorang muslimah tangguh- memulai kegiatan perkuliahannya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi tepatnya di program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, salah satu fakultas tertua di kampus ini dan untuk jurusan KPI -Komunikasi dan Penyiaran Islam- sendiri terdengar agak keren dan aku yakin orang yang belum tahu, ketika mendengar namanya akan berkomentar "wah dakwah ya, pasti islami banget deh" namun pada kenyataannya -yang cukup membuat hatiku cekat-cekit- tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Penasaran kenapa?? Coba tanyakan pada rumput yang bergoyang hehe.
Aku datang bukan dari latar belakang Madrasah Aliyah atau bahkan Pondok Pesantren, tapi aku punya tekad yang besar untuk menjadi yang berbeda. Berbeda tak selamanya salah kan?? Biarlah teman-teman berlomba-lomba untuk menjadi hijabers sejati dengan pakaiannya yang juga tak kalah fashionable. Tapi aku ya aku, menjadi diri aku yang ingin menyempurnakan penampilan. Karena untuk menjadi diri aku yang sekarang adalah sebuah angan sejak aku masih duduk di bangku SMA. Jilbab yang membujur panjang, manset yang selalu tak kulupa, pakaian gamis atau setelan baju & rok yang senantiasa menutupi lekuk tubuhku, dan tentunya sepasang kaus kaki yang juga tak ketinggalan, merupakan cirikhas seorang Aini saat ini. Meski aku -dan para jilbaber lainnya- tergolong kaum minoritas yang masih sering dianggap fanatik, asing, kaku, bahkan teroris ataupun ekstrim #astaghfirullah T.T, namun aku berusaha tegak di atas pendirian ini, aku ingin seperti karang yang tak pernah goyah diterpa ombak besar. Terserah orang lain mau menilai diriku seperti apa, yang jelas Allahlah yang menjadi alasan kenapa aku seperti ini, Dia-lah yang Maha Tahu dari semua yang terjadi di muka bumi ini. Biarlah aku dipandang asing, tapi di mata Allah tidak demikian. Bukankah Rasulullah bersabda : Kedatangan Islam dianggap asing dan akan datang kembali asing maka berbahagialah orang asing itu. Para Sahabat bertanya "Yaa Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing itu?" Rasulullah menjawab "Orang yang melakukan kebaikan di saat orang-orang melakukan kerusakan." (HR. Muslim) Nah sudah amat jelas kan keterangan di atas :)
Sebenarnya fanatik atau tidaknya seseorang itu bergantung pada orang lain yang menilainya. Bagi sebagian orang, berpenampilan seperti itu adalah hal yang wajar-wajar saja, mereka akan beranggapan bahwa yang demikian itu diwujudkan sebagai upaya antisipatif dari hal-hal yang tidak diinginkan, atau bahasa mudahnya untuk penjagaan diri dan bukankah hal tersebut merupakan yang diperintahkan oleh Allah swt?? Seperti pada ayat Al Ahzab : 59, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Selain itu ada pula ayat An Nur : 31, yang artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”
Namun ada juga orang yang berangggapan bahwa kaum seperti kami ini terdiri dari orang-orang yang fanatik. Kata mereka : bukannya panas ya? ribet kan? bla bla blaa. Jujur saja aku sendiri kurang sreg kalau dibilang fanatik. Karena fanatik lebih condong ke makna yang negatif.
Allah berfirman dalam kalam-Nya pada surat Al Baqarah : 208 : "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." Jadi bisa kita ketahui bahwa dalam beragama kita tidak boleh ala kadarnya, melainkan total menuju usaha yang sempurna.
Mungkin bisa dilanjutkan di lain kesempatan, sekian dulu :) wallahu a'lam bishshowab ^^
-Nura Ayne-
Aku datang bukan dari latar belakang Madrasah Aliyah atau bahkan Pondok Pesantren, tapi aku punya tekad yang besar untuk menjadi yang berbeda. Berbeda tak selamanya salah kan?? Biarlah teman-teman berlomba-lomba untuk menjadi hijabers sejati dengan pakaiannya yang juga tak kalah fashionable. Tapi aku ya aku, menjadi diri aku yang ingin menyempurnakan penampilan. Karena untuk menjadi diri aku yang sekarang adalah sebuah angan sejak aku masih duduk di bangku SMA. Jilbab yang membujur panjang, manset yang selalu tak kulupa, pakaian gamis atau setelan baju & rok yang senantiasa menutupi lekuk tubuhku, dan tentunya sepasang kaus kaki yang juga tak ketinggalan, merupakan cirikhas seorang Aini saat ini. Meski aku -dan para jilbaber lainnya- tergolong kaum minoritas yang masih sering dianggap fanatik, asing, kaku, bahkan teroris ataupun ekstrim #astaghfirullah T.T, namun aku berusaha tegak di atas pendirian ini, aku ingin seperti karang yang tak pernah goyah diterpa ombak besar. Terserah orang lain mau menilai diriku seperti apa, yang jelas Allahlah yang menjadi alasan kenapa aku seperti ini, Dia-lah yang Maha Tahu dari semua yang terjadi di muka bumi ini. Biarlah aku dipandang asing, tapi di mata Allah tidak demikian. Bukankah Rasulullah bersabda : Kedatangan Islam dianggap asing dan akan datang kembali asing maka berbahagialah orang asing itu. Para Sahabat bertanya "Yaa Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing itu?" Rasulullah menjawab "Orang yang melakukan kebaikan di saat orang-orang melakukan kerusakan." (HR. Muslim) Nah sudah amat jelas kan keterangan di atas :)
Sebenarnya fanatik atau tidaknya seseorang itu bergantung pada orang lain yang menilainya. Bagi sebagian orang, berpenampilan seperti itu adalah hal yang wajar-wajar saja, mereka akan beranggapan bahwa yang demikian itu diwujudkan sebagai upaya antisipatif dari hal-hal yang tidak diinginkan, atau bahasa mudahnya untuk penjagaan diri dan bukankah hal tersebut merupakan yang diperintahkan oleh Allah swt?? Seperti pada ayat Al Ahzab : 59, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Selain itu ada pula ayat An Nur : 31, yang artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”
Namun ada juga orang yang berangggapan bahwa kaum seperti kami ini terdiri dari orang-orang yang fanatik. Kata mereka : bukannya panas ya? ribet kan? bla bla blaa. Jujur saja aku sendiri kurang sreg kalau dibilang fanatik. Karena fanatik lebih condong ke makna yang negatif.
Allah berfirman dalam kalam-Nya pada surat Al Baqarah : 208 : "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." Jadi bisa kita ketahui bahwa dalam beragama kita tidak boleh ala kadarnya, melainkan total menuju usaha yang sempurna.
Mungkin bisa dilanjutkan di lain kesempatan, sekian dulu :) wallahu a'lam bishshowab ^^
-Nura Ayne-
Sabtu, 08 Desember 2012
Bingkai Kehidupan.mp3
Bingkai Kehidupan
Album : Tak Kenal Henti !!!
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com
(Intro. Drum)
Ha hahaha hahaha hahaha
Haaa hahahaaa hahahaha hahahaha
Mengarungi samudra kehidupan,
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan,
Tiada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah,
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan
Allahu ghoyatuna
Ar Rosulu qudwatuna
Al Qur'anu dusturuna
Al Jihadu sabiluna
Al Mautu fi sabilillah, asma amanina
Allah adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Alqur'an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah,
Cita-cita kami tertinggi
#lagu ini, rokhis banget..
Ha hahaha hahaha hahaha
Haaa hahahaaa hahahaha hahahaha
Mengarungi samudra kehidupan,
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan,
Tiada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah,
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan
Allahu ghoyatuna
Ar Rosulu qudwatuna
Al Qur'anu dusturuna
Al Jihadu sabiluna
Al Mautu fi sabilillah, asma amanina
Allah adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Alqur'an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah,
Cita-cita kami tertinggi
#lagu ini, rokhis banget..
Jumat, 07 Desember 2012
Langganan:
Postingan (Atom)